Polres Boyolali Gelar Forum Belajar Bahasa Isyarat, Dorong Pelayanan Publik Inklusif
Polres Boyolali menggelar Forum Belajar Bersama dengan tema Bahasa Isyarat untuk Mewujudkan Pelayanan Publik Inklusif di lingkungan Polres Boyolali dan Polsek jajaran, Rabu (17/12/2025). Kegiatan tersebut diikuti oleh personel dari berbagai fungsi pelayanan.
Forum belajar ini menjadi upaya Polres Boyolali dalam meningkatkan kapasitas personel, khususnya dalam memberikan pelayanan yang ramah dan setara kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas rungu dan wicara.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, Kabag SDM Kompol Subiyati, serta para pejabat utama Polres Boyolali. Kegiatan juga diikuti oleh perwakilan SPKT, Satlantas, Satintelkam, Satbinmas, serta personel Polsek jajaran yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik.
Dalam sambutannya, Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto menekankan pentingnya penguasaan bahasa isyarat bagi personel kepolisian, khususnya pada fungsi pelayanan. Ia menyampaikan bahwa kehadirannya dalam kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian dan komitmen Polres Boyolali dalam memberikan pelayanan yang inklusif kepada masyarakat penyandang disabilitas.
Kapolres juga berharap, kemampuan dasar bahasa isyarat dapat dipahami dan diterapkan oleh personel pelayanan, mulai dari SPKT, Satlantas, hingga pelayanan administrasi lainnya. Dengan demikian, masyarakat difabel dapat memperoleh pelayanan kepolisian yang setara, mudah diakses, dan bermartabat.
Materi forum disampaikan oleh Cahyo Setyo dari komunitas Teman Tuli Solo dan Faqih Annisa dari Juru Bicara Indonesia. Dalam paparannya, Cahyo Setyo memperkenalkan dasar-dasar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO), mulai dari pengenalan alfabet A–Z hingga praktik langsung yang diikuti oleh para peserta.
Dijelaskan pula bahwa bahasa isyarat merupakan metode komunikasi visual yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan. Selain bermanfaat bagi penyandang disabilitas rungu dan wicara, bahasa isyarat juga dapat membantu anak-anak yang belum lancar berbicara serta meningkatkan empati dalam interaksi sosial.
Kegiatan berlangsung interaktif melalui sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta tampak antusias mengikuti praktik bahasa isyarat dan memahami pentingnya menciptakan lingkungan pelayanan publik yang inklusif. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar.
Melalui forum belajar ini, Polres Boyolali menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik yang humanis, inklusif, dan berkeadilan, sehingga Polri benar-benar hadir melayani seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
.jpeg)
Posting Komentar untuk "Polres Boyolali Gelar Forum Belajar Bahasa Isyarat, Dorong Pelayanan Publik Inklusif"